Oleh Vira Syafina
JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) membenarkan adanya
kasus kebocoran 2,3 juta data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu tahun 2014.
Informasi seputar kebocoran data ini diungkap pertama kali oleh akun Twitter
@underthebreach, Kamis (21/5).
“data tersebut merupakan soft file DPT Pemilu tahun 2014,”
kata Komisioner KPU Viryan Aziz kepada wartawan, Jumat (22/5).
Tirto.id menyebutkan bahwa data yang bocor adalah nama
lengkap, nomor kartu keluarga, Nomor Induk Kependudukan (NIK), tempat dan
tanggal lahir, alamat rumah, serta beberapa data pribadi lainnya.
Viryan mengakui bahwa data tersebut berbentuk file PDF.
Sampai saat ini pihaknya masih melakukan investigasi lebih dalam untuk
mengantisipasi hal-hal lainnya.
“KPU RI sudah bekerja keras sejak tadi malam menelusuri
berita tersebut lebih lanjut, melakukan cek kondisi internal dan berkoordinasi
dengan pihak-pihak terkait,” ucapnya.
Akun @underthebreach sebelumnya juga mengungkap kasus
peretasan jutaan akun Tokopedia. Kali ini dia menyebutkan bahwa peretas akan
membocorkan 200 juta data DPT Pemilu. Namun Viryan menyatakan bahwa pada
pilpres tahun 2014 jumlah DPT tidak mencapai 200 juta melainkan hanya 190 juta.