Tips Cegah Kebocoran Data E-commerce dari Serangan Siber

Oleh: Lailatul Mubarokah

E:\SEMESTER 6\BERITA KORAN\Ecommerce.jpg

Dewasa ini, kejahatan di dunia maya atau cybercrime menunjukkan peningkatan yang signifikan seiring dengan makin banyaknya pelaku e-commerce. Laporan dari Cybersecurity Ventures diperkirakan pada tahun 2021 kerugian akibat serangan-serangan cybercrime global akan menembus angka USD 6 triliun, jumlah ini meningkat dua kali lipat dari data tahun 2015 yang menelan kerugian sebesar USD 3 triliun.

Secara tidak langsung, data tersebut menyebutkan adanya kecenderungan peningkatan aktivitas cybercrime di dunia saat ini. Dampaknya, banyak pemain usaha kecil dan menengah (UMKM) was-was akan hal tersebut. Mengingat sekarang ini semakin banyak pelaku bisnis UMKM yang juga memanfaatkan layanan internet dan teknologi informasi sebagai platform bisnis yang dijalankan.
Diketahui, kebocoran data sedang marak terjadi belakangan ini. Apalagi, kini target serangan berubah dari yang semula perbankan menjadi orang perorangan. Serangan ini menargetkan data berupa alamat email, nomor telepon, hingga alamat pribadi.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui langkah keamanan selanjutnya pasca data pengguna e-commerce diretas. Berikut tipsnya:

1. Ganti Password secara Berkala
Sebagai pengguna, sering-seringlah untuk mengganti password. Password yang harus diganti bukan hanya pada layanan yang telah dibobol tetapi juga seluruh akun online. Pada umumnya, pengguna sering menggunakan user ID dan password yang sama untuk media sosial lainnya, itu harus diganti semua. Karena ketika hacker mendapatkan kredensial, mereka akan mencoba login di platform lain. Idealnya, orang mengganti password-password akun media sosialnya 6 bulan sekali.

2. Gunakan Antivirus Terpercaya di Smartphone
Selain password, pengguna juga harus mulai menggunakan antivirus di smartphone. Hal ini cukup penting karena di Indonesia, 86% dari 117 juta pengguna internet mengakses dari smartphone. Pastikan untuk menggunakan antivirus dari provider terpercaya. Kecil kemungkinan provider terpercaya memakai data pengguna karena mereka mementingkan reputasinya.

3. Aktikan Two Factor Authentication
Terapkan keamanan Two Factor Authentication agar akun online kian terlindungi.

4. Jangan Pakai WiFi Publik
Jangan gunakan WiFi publik untuk bertransaksi. WiFi gratisan itu pasti tidak aman, kalau yang menyediakan misalnya pemilik kafe A dan dilengkapi password mungkin aman, tetapi yang mengkhawatirkan WiFi publik juga bisa dikloning.

5. Jangan Pakai Kartu Kredit
Jika ingin belanja di marketplace, jangan pakai Kartu Kredit dan lebih baik memakai dompet digital. Sehingga jika platform marketplace di-hack, uang yang tersimpan akan tetap aman. Seandainya pengguna menggunakan dompet digital, hacker harus meretas penyedia dompet digitalnya untuk mendapatkan uang.

Demikian tips untuk mencegah kebocoran data e-commerce, tetap waspada dan hati-hati, ya!