Oleh Lailatul Mubarokah
(Doc. Reuters/Sindonews.com)
Kemajuan teknologi diharapkan dapat membantu manusia untuk
menghadapi berbagai situasi. Selama masa pandemi ini, teknologi pun terbukti
ampuh membantu aktivitas manusia.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, berbagai negara telah
melakukan sejumlah terobosan. Di antaranya, pemanfaatan teknologi dengan
mendayagunakan tenaga robot untuk membantu kebutuhan kerja yang sebelumnya
menjadi tanggung jawab tenaga medis.
Seperti yang terjadi di Tunisia. Di negara ini, polisi
berpatroli menggunakan robot untuk memantau warganya yang bandel selama masa
lockdown. Di Jerman, sebuah robot diletakan pada sejumlah toko untuk memberi
penjelasan tindakan perlindungan dari corona. Sementara di Amerika Serikat,
Inggris dan beberapa negara lain, robot sudah digunakan untuk melakukan
pengantaran barang ke rumah.
Di beberapa rumah sakit di Italia, Thailand dan Tiongkok,
robot bahkan digunakan untuk menggantikan tugas manusia dalam memeriksa dan
memantau Covid-19 di rumah sakit tersebut. Tidak hanya itu, pada sebuah rumah
sakit di Wuhan, robot sudah mengambil alih seluruh pekerjaan selama beberapa
bulan belakangan ini.
Robot itu bertugas mengambil tanda vital pasien, mengirimkan
makanan, mensterilkan fasilitas kesehatan hingga menghibur pasien yang
dikarantina. Robot juga sudah digunakan untuk mensterilkan jalanan dan
menyediakan hand sanitizer di Tiongkok.
Tak ketinggalan, Indonesia rupanya mulai memanfaatkan tenaga
robotik untuk mengurangi beban kerja yang harus ditanggung oleh tenaga medis.
Seperti robot Amy dari Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ)
Jakarta dan Robot Medical Assistant ITS-Airlangga (RAISA) bertugas mengantarkan
makanan, obat, dan segala kebutuhan pasien. Juga robot buatan Telkom University
yang bernama Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) digunakan untuk melakukan
sterilisasi ruang isolasi pasien COVID-19.
Para pakar kesehatan memperingatkan jika aturan jaga jarak
bisa saja diberlakukan hingga 2021, maka penggunaan robot pun semakin besar.
UVD Robots, perusahaan robot asal Denmark yang memproduksi robot, mengekspor
ratusan produknya ke berbagai rumah sakit di China dan Eropa.
Laporan 2017 yang dibuat konsultan global McKinsey
memprediksi sepertiga angkatan kerja di AS akan digantikan dengan sistem
otomatisasi dan robot pada 2030. Dengan peristiwa pandemik Covid-19, bisa jadi
penggunaan robot akan semakin masif dan otomatisasi semakin cepat.
Para pakar pun menyatakan manusia harus memutuskan bagaimana
mereka mengintegrasikan teknologi robot di dunia ini.