oleh Lailatul Mubarokah
Perkembangan teknologi dan informasi kian pesat, salah
satunya adalah kemunculan teknologi seluler generasi kelima atau jaringan 5G.
Teknologi seluler generasi kelima, 5G, merupakan lompatan besar selanjutnya
dalam kecepatan jaringan untuk perangkat nirkabel. Jaringan 5G ini dikenal
sebagai "gelombang milimeter".
Namun, ketersediaan 5G di berbagai negara tidaklah sama.
Data dari Global Supplier Association menunjukkan hingga akhir Februari 2020,
tercatat 63 operator di 35 negara telah mengkomersilkan teknologi 5G. Sedangkan
ada 359 operator telekomunikasi yang berhasrat memanfaatkan teknologi baru yang
dapat memberikan akses lebih cepat dengan latency rendah.
Bagaimana 5G di Indonesia?
Di Indonesia, pemerintah meyakini bahwa 5G merupakan sebuah
keniscayaan dari evolusi teknologi. Saat ini pemerintah melalui Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo), memperhatikan empat hal sebelum
mengizinkan komersialisasi 5G di Indonesia.
Empat hal itu adalah momentum yang tepat untuk masuk ke
pasar, mendorong infrastruktur sharing, meminta operator untuk menyiapkan
business model yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat, serta kolaborasi
dan perluasan.
Tingginya biaya pembangunan jaringan infrastruktur yang
dibutuhkan untuk 5G akan melahirkan investor atau pemain baru, kemungkinan
lainnya adalah mengkolaborasikan pemain-pemain lama seperti yang terjadi di
negara lain yang terlebih dahulu menerapkan 5G.
Di sisi lain, Kementerian Komunikasi dan Informatika
(Kemenkominfo) menyatakan wabah Covid-19 akan berdampak pada perencanaan
investasi operator seluler terkait penerapan jaringan 5G dan Internet of Things
(IoT) di Indonesia.
Dalam penerapan teknologi 5G, pemerintah memperhatikan
beberapa hal. Pertama terkait teknologi 5G mana yang paling tepat untuk Indonesia.
Kedua, pemerintah melihat dari koridor perekonomian jangka panjang yang paling
efisien sebagai sebuah negara. Dalam revolusi digital yang akan dibawa 5G,
pemerintah juga harus memperhatikan pertimbangan geostrategis dan geopolitis.
Kedatangan 5G ini bertujuan untuk memberikan kecepatan data
sebesar 10 hingga 100 kali lebih cepat dari jaringan 4G yang ada saat ini.
Pengguna 5G pun berharap kecepatan unduhan pada gigabit per detik (Gb/s), jauh
lebih besar dari puluhan megabit per detik (Mb/s) kecepatan 4G. Jaringan ini
bisa mencapai latensi di bawah tanda 1-milidetik.
Berikut ini beberapa manfaat yang dapat dirasakan pengguna
dengan adanya jaringan 5G:
Menonton siaran langsung lebih lancar.
Kekuatan 5G salah satunya membuat virtual reality lebih
lancar. Kamu bisa menggunakannya untuk menonton pertandingan sepak bola atau
live streaming lainnya.
Main game tanpa jeda.
Biasanya akan ada jeda antara penekanan tombol dan tampilan
di layar. Seperti pada game online tembak-tembakan. Tapi di 5G, kamu tidak akan
terganggu dengan hal tersebut.
Mengunduh film dengan sangat cepat
Diumpamakan, dengan kecepatan 5G kamu bisa mendownload semua
film Avengers sekaligus.
Menghubungkan beberapa perangkat
Pengurangan latensi diyakini juga dapat membantu
menghubungkan perangkat-perangkat yang terhubung internet.
Terlepas dari tarik ulur kepentingan menghadirkan 5G, hal
lain yang harus diwaspadai adalah kemampuan teknologi semakin cepat membawa
masyarakat ke tatanan dunia baru di mana semua saling terkoneksi tanpa batasan.
Ancaman dari dunia yang terkoneksi tanpa batasan bagi ketahanan sebuah negara
sangat besar terutama dari sisi ideologi, ekonomi, sosial, budaya.
Tanpa benteng bela negara yang kuat, ideologi dari
masyarakat dapat terpengaruh dan tak disadari dapat mengancam Indonesia. Selain
aspek bisnis, tantangan ini yang lebih harus diperhatikan pemerintah ketika
nantinya 5G benar-benar komersial di Indonesia.